Pengertian Mengelas adalah menyambung logam dengan logam panas. Panas digunakan untuk mencairkan bahan dasar dan kawat pengisi (Kawat LAS). Pada proses pengelasan terdapat atau terjadi panas yang berasal dari antara lain:
*Arang Kayu : Sumber panas dengan menggunakan arang kayu dapat digunakan untuk melakukan LAS tempa.
*Busur Listrik : Pengelasan dengan menghasilkan busur listrik atau nyala api busur yang terjadi pada ujung elektroda yang di dekatkan pada benda yang akan di las.
*Adanya Gas : Gas atau nyala api gas yang terjadi pada proses las gas pada saat pengelasan terjadi bahan bakar gas bercampur dengan gas asam atau oksigen cn (O2).
*Reaksi Thermil : Panas yang terjadi dari reaksi kimia antara oksida besi dan alumunium. (Serbuk Besi dan Oksid Alumunium)
*Tahanan Listrik : Pertemuan antara dua bagian yang akan di sambung dengan menggunakan proses LAS yang sumbernya dari tahanan listsrik.
*Contoh : Las Titik
: Las Roll (Tekan)
Berdasarkan proses LAS dibedakan menjadi 4 macam:
1. Las Cair : Benda kerja atau bahan dasar dan logam-logam kawat keduanya sama- sama di cairkan.
2. Las Patri : Proses las benda kerja atau logam tidak di cairkan tetapi yang di cairkan adalah logam pengisi atau logam kawat.
3. Las Pelapisan : Proses las dengan serbuk besi atau kawat las sebagai lapisannya.
4. Las Tempa : Proses las dengan kedua besi di panaskan sampai memijar kemudian di pukul.
LAS GAS
Las Gas : Proses las dengan menggunakan bahan bakar gas dengan zat asam / oksigen.
Bahan Bakar:
*Asetilin
*Hidrogen
*Methan / Gas Elpigi
*Gas Alam / Prophan
*Gas Mapp
*Gas Kota
Gas yang paling banyak dipakai adalah gas Asetilin pada proses pengelasan. Alasan gas Asetilin yang bercampur dengan oksigen dapat menghasilkan temperatur atau panas yang paling besar. Gas Asetilin dapat di mampatkan kedalam silinder dan mudah di buat pada generator Asetilin (alat untuk membuat gas Asetilin).
Gas Asetilin dapat diperoleh dari:
*Generator Asetilin
*Gas Asetilin dapat di mampatkan pada silinder pada pabrik Gas
Posisi Di Bawah Tangan
Kemiringan elektroda 10 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical kearah jalan elektroda dan 70 derajat-80 derajat terhadap benda kerja.
Posisi Tegak (vertical)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau ke bawah. Dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajat terhadapvertikal dan 70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
Posisi Datar (horizontal)
Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 derajat – 10 derajat terhadap garis vertical dan 70 derajat – 80 derajat kearah benda kerja.
Posisi Di Atas Kepala (Overhead)
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical dan 75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
Posisi Datar (1G)
Pada posisi ini sebaiknya menggunakan metode weaving yaitu zigzag dan setengah bulan Untuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada kedua sisi, tetapi dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type posisi datar (1G) didalam pelaksanaannya sangat mudah. Dapat diapplikasikan pada material pipa dengan jalan pipa diputar.
Posisi Horizontal (2G)
Pengelasan pipa 2G adalah pengelasan posisi horizontal, yaitu pipa pada posisi tegak dan pengelasan dilakukan secara horizontal mengelilingi pipa. posisi sudut electrode pengelasan pipa 2G yaitu 90º Panjang gerakan elektrode antara 1-2 kali diameter elektrode. Bila terlalu panjang dapat mengakibatkan kurang baiknya mutu las. Panjang busur diusahakan sependek mungkin yaitu ½ kali diameter elektrode las. Untuk pengelasan pengisian dilakukan dengan gerakan melingkar dan diusahakan dapat membakar dengan baik pada kedua sisi kampuh agar tidak terjadi cacat. Gerakan seperti ini diulangi untuk pengisian berikutnya.
Posisi vertikal (3G)
Pengelasan posisi 3G dilakukan pada material plate. Posisi 3G ini dilaksanakan pada plate dan elektrode vertikal.
Posisi Horizontal Pipa (5G)
Pada pengelasan posisi 5G dibagi menjadi 2, yaitu :
-Pengelasan naik
Biasanya dilakukan pada pipa yang mempunyai dinding teal karena membutuhkan panas yang tinggi. Pengelasan arah naik kecepatannya lebih rendah dibandingkan pengelasan dengan arah turun, sehingga panas masukan tiap satuan luas lebih tinggi dibanding dengan pengelasan turun.Posisi pengelasan 5G pipa diletakkan pada posisi horizontal tetap dan pengelasan dilakukan mengelilingi pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik, maka diperlukan las kancing (tack weld) pada posisi jam 5-8-11 dan 2. Mulai pengelasan pada jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 6 dan kemudian dilanjutkan dengan posisi jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 3. Gerakan elektrode untuk posisi root pass (las akar) adalah berbentuk segitiga teratur dengan jarak busur ½ kali diameter elektrode.
-Pengelasan turun
Biasanya dilakukan pada pipa yang tipis dan pipa saluran minyak serta gas bumi. Alasan penggunaan las turun lebih menguntungkan dikarenakan lebih cepat dan lebih ekonomis.
0 komentar:
Posting Komentar